Assalamu'alaikum...

Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Muslimah.or.id

Sabtu, 14 Maret 2009

Fitnah terhadap Aisyah binti Abu Bakar r.a.

Assalamu'alaikum...

Alhamdulillaahirabbil'alamin, Assholatuw wassalamu'ala asrofil 'ambiyya i walmurshalin...
Barokallahuliwalakum...

Bismillaahirrahmannirrahiim...

Aisyah pernah mengalami fitnahan yang mengotori lembaran suci hidupnya, hingga turun ayat AlQur'an yang menerangkan kesucian dirinya. Kisahny bermula dari sini. Seperti biasa,sebelum berangkat perang,Rasulullah mengundi istrinya yang akan menyertainya berperang. Ternyata Undian jatuh kepada Aisyah,sehingga Aisyah yang menyertai beliau dalam perang Bani Almusthaliq.Saat itu bertepatan dengan turunnya perintah memakai hijab. Setelah perang selesai dan kaum muslimin memetik kemenangan, Rasulullah kembali ke Madinah. Ketika tentara islam sedang beristirahat di sebuah pelataran, Aisyah masih berada di dalam sekedup untanya. Pada malam harinya, Rasulullah mengizinkan rombongan berangkat pulang. ketika itu Aisyah pergi untuk hajatnya, dan kembali. Ternyata, kalung di lehernya jatuh dan hilang, sehingga dia keluar dari sekedup dan mencari-cari kalungnya yang hilang. Ketika pasukan siap berangkat, sekedup yang mereka angkat ternyata kosong. Mereka mengira Aisyah berada dalam sekedup. Setelah kalungnya ditemukan, Aisyah kembali ke pasukan. Namun alangkah kagetnya karena tidak ada seorangpun yang ia temukan. Aisyah tidak meninggalkan tempat itu, dan mengira penuntun unta akan tahu bahwa dirinya tidak berada di dalamnya. Sehingga mereka pun akan kembali ke tempat semula. Ketika Aisyah tertidur, lewatlah Shafwan bin Mu'thil yang terheran-heran melihat Aisyah tidur. Diapun mempersilahkan Aisyah menunggangi untanya dan dia menuntun di depannya. Berawal dari kejadian itulah fitnah tersebar,yang disulut oleh Abdullah bin Ubay bin Salul.

Ketika tuduhan itu sampai ke telinga Nabi, beliau mengumpulkan sahabat dan meminta pendapat mereka. Usamah bin Zaid berkata, "Ya Rasulullah, dia adalah keluargamu...yang kau ketahui hanyalah kebaikan semata." Ali juga berpendapat, "Ya Rasulullah, Allah tidak pernah mempersulit engkau. Banyak wanita selain dia." Dari perkataan Ali, ada pihak yang memperuncing masalah sehingga terjadilah pertentangan berkelanjutan antara Aisyah dan Ali. Mendengar pendapat-pendapat dari para sahabat Nabi, bertambah sedihlah Aisyah, terlebih lagi setelah dia melihat adanya perubahan sikap pada diri Nabi.

Ketika Aisyah sedang duduk-duduk bersama orang tuanya, Rasulullah menghampirinya dan bersabda, "Wahai Aisyah aku mendengar berita bahwa kau telah begini dan begitu. Jika engkau benar-benar suci, niscaya Allah akan menyucikanmu. AKan tetapi, jika engkau telah berbuat dosa, bertobatlah dengan penuh penyesalan, niscaya Allah akan mengampuni dosamu." Aisyah menjawab, "Demi Allah, aku tahu bahwa engkau telah mendengar kabar ini, dan ternyata engkau mempercayainya. Seandainya aku katakan aku tetap sucipun, niscaya hanya Allah yang mengetahui kesucianku, dan tentunya engkau tak akan mempercayaiku. Akan tetapi, jika aku mengakui perbuatan itu, sedangkan Allah mengetahui bahwa aku tetap suci, maka kau akan mempercayai perkataanku. Aku hanya dapat mengatakan apa yang dikatakan Nabi Yusuf AS, 'Maka bersabar itu lebih baik. Dan Allah pula yang akan menolong atas apa yang engkau gambarkan.'"

Aisyah sangat mengharapkan Allah menurunkan wahyu berkaitan dengan masalahnya, namun wahyu itu tak kunjung turun. Baru setelah beberapa saat, sebelum seorangpun meninggalkan rumah Rasulullah, wahyu yang menerangkan kesucian Aisyahpun turun kepada Beliau. Rasulullah pun segera menemui Aisyah dan berkata, "Hai Aisyah, Allah telah menyucikanmu dengan firman-Nya,

"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya azab yang besar."(Q.S. Annur:11)

Demikianlah kemuliaan yang disandang Aisyah, sehingga bertambahlah kemuliaan dan keagungannya di hati Rasulullah SAW...



sudahkah anda (akhwat muslimah) mencontoh yang dicontohkan Aisyah Radiallahu'anhu utk bersabar walaupun cobaan yang dialami sebegitu beratnya...bahkan Rasulullah yang menjadi utusan Allah yg sangat mulia di mata Allah (insya Allah) menaruh curiga pada Istri kecintaan Beliau sendiri...mungkin jika anda yang mengalami hal demikian,anda sudah buru-buru minta cerai...Na'udzubillah...

semoga Allah melindungi pernikahan semua umat muslimin & muslimat...

Amin Amin ya Rabbal'Alamin...

wallhua'lam bishowab...

mhon dikoreksi bila ada kata-kata yang salah...

1 komentar:

  1. SubhanAllah ana senang bisa kenal akh dari blog akh,syukron wassalamualaikum

    BalasHapus

Mari bertukar ilmu...
silahkan ingatkan bila ada kesalahan dalam penulisan.

salam ukhuah...

islamic clock